Sompung Lolona Cenrana Kritik Pemerintah Daerah Melalui Pentas Seni
Pentas seni Sompung Lolona Cenrana
SULSELNEWS | BONE - Komunitas pemuda Sompung Lolona Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) Menggelar pagelaran seni di Kompleks Makam Raja Lapatau Matanna Tikka, Jumat malam 18 Maret 2022.
Pagelaran seni digelar sebagai cara komunitas Sompung Lolona Cenrana, mengkritik pemerintah daerah yang dinilai abai terhadap pembangunan infrastruktur di kawasan itu.
Pentas kesenian ini, digelar bertepatan dengan momen Hari Jadi Bone (HJB) Ke 692.
“Semalam kita bikin pementasan tari alusi, maggiri, mappadendang,” kata penasehat Sompung Lolona Cenrana, Suardi Mappa.
Pentas seni ini kata Suardi merupakan cara masyarakat mengkritik pemerintah setempat yang dinilai semakin abai dengan tambang pasir liar di sekitar situs Cenrana. Padahal tambang pasir itu membuat situs raja Bone terancam.
“Aksi ini bentuk kritik pemerintah atas kurangnya perhatian terhadap keadaan infrastruktur di Cenrana. Juga kritikan terhadap lelapnya tidur masyarakat Cenrana selama ini dan acuh tak acuhnya mereka dengan aktivitas pertambangan,” katanya.
Di momen itu juga dilakukan penandatanganan petisi penolakan aktivitas tambang galian C di Cenrana. Tujuannya agar aktivitas tambang liar bisa dihentikan karena aktivitas tambang ini merusak dan memperburuk kondisi jalan yang ada di Cenrana.
“Jangka panjang, aktivitas tambang ini pasti memberikan dampak terhadap kerusakan lingkungan,” imbuhnya.
Suardi menyebutkan, Cenrana pernah menjadi pusat dan sentralisasi pemerintahan kabupaten Bone. Cenrana diklaim sebagai pusat peradaban nilai-nilai luhur pangadereng masyarakat Bone dan kini situs budaya itu terancam keberadaan tambang pasir ilegal.
“Kita hanya berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan dan lebih menjaga situs sejarah Cenrana ini. Jangan sampai kita kehilangan identitas atas rusaknya situs raja Bone ini,” sebutnya.
Ketua Komunitas Pemuda Sompung Lolona Cenrana, Irham Ihsan menjelaskan, aksi ini dilakukan bertujuan sebagai bentuk kritik terhadap kurangnya kepedulian Pemerintah Kabupaten Bone terhadap situs sejarah yang ada di Cenrana.®
Editor :Firman Syam