Direktur Eksekutif Celebes Intelectual Law Pertanyakan Konsep PRESISI Kapolri

PRESISI Kapolri
SULSENEWS | MAKASSAR - Ridwan Basri Daeng Manakku, S.H.,C.L.A Praktisi Hukum / Direktur Eksekutif Celebes Intelectual Law pertanyakan konsep prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (PRESISI) jajaran kepolisian di mana belakangan ini, Polri mendapat berbagai kritik dan sorotan dari masyarakat terkait kinerja anggotanya.
Kritik dan sorotan itu menyangkut beragam hal, mulai dari kasus dugaan rudapaksa di Kabupaten Luwu Timur hingga yang terbaru kasus viralnya anggota polisi yang menendang anggotanya, hingga polisi membanting mahasiswa sampai pingsan layaknya preman dan masih banyak lagi kasus lainnya.
Banyaknya peristiwa terkait sifat arogansi oknum kepolisian menjadi pertanyaan bagi Ridwan Basri Daeng Manakku, S.H.,C.L.A selaku Praktisi Hukum sekaligus Direktur Eksekutif Celebes Intelectual Law, apakah jajaran kepolisian tidak paham konsep PRESISI ataukah hanya sebatas Tagline saja?.
Mencermati lirik Polri Presisi, kiranya semangat ini boleh diketahui semua masyarakat:
"Kami Polri Presisi setia melayani masyarakat Indonesia, selalu berinovasi memajukan teknologi kepolisian modern demi bakti pada negeri darah setiaku untuk Indonesia: Prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan setia berbakti bakti untuk negeri. Polri Presisi Polri Presisi wujud dari aspirasi harapan masyarakat semua terhadap kami. Kami Bhayangkara melangkah dengan pasti wujudkan harapan bakti setia kami pada negeri Polri Presisi untuk Indonesia."
Namun, saya punya opini lain dari apa yang dikemukakan masyarakat umum. Saya percaya bahwa hanya sebagian oknum yang berprilaku seperti itu dan masih banyak personil kepolisian yang memegang teguh konsep PRESISI.
Ridwan Basri Daeng Manakku terus mendukung dan mensupport langkah-langkah yang diambil Kapolri untuk memperbaiki citra kepolisian di negara ini.
Di mana komitmennya menjadikan Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Menjamin keamanan untuk mendukung program pembangunan nasional. Menjaga soliditas internal. Meningkatkan sinergitas dan solidaritas TNI-Polri, serta bekerjasama dengan APH dan kementerian atau lembaga untuk mendukung dan mengawal program pemerintah.
Mendukung terciptanya ekosistem inovasi dan kreatifitas yang mendorong kemajuan Indonesia. Menampilkan kepemimpinan yang melayani dan menjadi teladan.
Mengedepankan pencegahan permasalahan, pelaksanaan keadilan restoratif dan problem solving. Setia kepada NKRI dan senantiasa merawat kebhinnekaan.
Potret perbaikan citra itu sementara kita semua masyarakat saksikan. Pada sisi yang sama masih banyak kasus yang akan ditangani dan menjadi kerja besar bersama dengan segenap masyarakat untuk terus menerus berbenah.®
Editor :Firman Syam
Source : ZULFAT/AZW