Masyarakat Pulau Badi Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Masyarakat Pulau Badi, Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, dalam memperingati dan memuliakan Maulid Nabi Muhammad SAW
SULSELNEWS | PANGKEP - Masyarakat Pulau Badi, Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, dalam memperingati dan memuliakan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Tahun 2021 diwarnai aneka tradisi dengan cara yang unik pula.
Maulid Nabi diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam tahun Hijriyah. Maulid Nabi menjadi perayaan yang berkembang di masyarakat setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Perayaan tersebut yang ditaruh di Masjid Pulau Badi, Desa Mattiro Deceng diikuti oleh ratusan orang. Bahkan ada dari desa tetangga.
“Masyarakat dalam acara peringatan maulid ini. Membawa aneka macam makanan dan buah-buahan dan selanjutnya dilantunkan shalawat Nabi. Hal merupakan bentuk ucap syukur dan melambangkan kecintaannya pada Nabi Muhammad SAW,” kata Bapak Muddin pada saat diwawancarai, Selasa (19/10/2021).
Dalam peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini tidak ada batasan usia dan bahkan mayarakat datang dengan sendirinya.
Saking cintanya pada Nabi Muhammad SAW ratusan masyakat memadati masjid dari yang tua, remaja, dan anak kecil pun datang ikut serta mengikuti acara tersebut.
“Sangat unik, ada dari salah satu masyarakat membawa pohon pisang yang dipenuhi jajanan snack, buah-buahan serta lembaran uang pada ujung pohon tersebut. Kami tidak membatasi masyarakat dalam mewujudkan kecintaannya pada Nabi. Karena ekspresi tersebut adalah bentuk dari masyarakat yang bahagia dalam memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut ada beberapa kegiatan yaitu Kasidah, Ceramah pembacaan shalawat.
Pantauan sulselnews.sigapnews.co.id tampak masyarakat yang hadir terlihat mengambil makanan dan buah-buahan.
“Iya, disini memang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW usai baca Shalawat langsung dibagi buah-buahan dan makanan yang ada didepannya,” ungkapnya.
“Apalagi tadi ada yang bawa pohon yang dihias dengan jajan. Itu akan dibagi atau diambil sama masyarakat yang hadir dan juga mencari isi dalamnya pada ketan putih yang dibentuk tumpengan,” tutupnya.
Editor :Firman Syam