Pangdam Hasanuddin Menyambangi Yonif 725/Woroagi: Prajurit Harus Memiliki Kemampuan Bela Diri

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad, S.H
SULSELNEWS | KENDARI - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad, S.H., didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XIV/Hasanuddin Ny. Amelia Andi Muhammad, menyambangi Batalyon Infanteri (Yonif) 725/Woroagi tepatnya di Boro-boro, Andoolo, Kab. Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kamis (10/03/2022).
Tiba di Mayonif 725/Woroagi, Pangdam beserta rombongan disambut langsung oleh Danyonif 725/Woroagi, Letkol Inf Monfi Ade Chandra dan Ketua Persit KCK Cab. LXI Yonif 725 Ny. Monfi Ade Chandra beserta para Prajurit.
Saat memberikan pengarahan, Pangdam menuturkan makna atau arti dari Woroagi yakni pejantan yang Tangguh. Menurutnya pejantan Tangguh memiliki arti bahwa prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi motivasi, jiwa pejuang yang Tangguh, semangat berani, berani dalam arti melaksanakan segala tugas apapun yang diberikan baik operasi militer selain perang dan operasi militer perang sehingga membawa nama harum satuan Yonif 725.
Mayjen Andi juga yakin bahwa prajurit-prajurit Yonif 725/Woroagi adalah prajurit pilihan, dan sudah melalui proses, terbukti ketika Pangdam berjalan dari gerbang ke lapangan para prajurit Yonif 725/Woroagi bersemangat dalam melaksanakan setiap kegiatan.
"Saya bangga melihat prajurit-prajurit Yonif 725/Woroagi yang telah menampilkan para karateka-karateka yang sangat tanggap, tanggon, dan trengginas. Kegiatan seperti ini harus di pelihara, pertahankan dan ditingkatkan. Seluruh prajurit harus memiliki kemampuan bela diri di satuan masing-masing karena bela diri sangat penting dalam menjaga diri," tegasnya.
"Bela diri adalah seni bagaimana kita bisa mengedalikan tinggat emosi, kecerdasan emosi, spiritual, dan intelektual dalam setiap pengabdian diri pada bangsa dan negara dan bela diri sangat berguna apabila sedang terdesak di medan operasi dan sedang disituasi harus berkelahi dengan tangan kosong tanpa senjata maka beladiri sangat harus dimanfaatkan," sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa kunjungannya di Yonif 725/Woroagi merupakan kunjungan pertama semenjak menjabat sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin.
Pangdam mengaku, bahwa datang ke Yonif 725/Woroagi terakhir disaat berpangkat Kapten dan bertugas untuk melaksanakan bakti TNI di daerah Kolaka saat bertugas di Kariango dan menjabat sebagai Danki dan Pasi.
"Saya datang ke sini tahun 90-an, melihat begitu banyak perkembangan dan kemajuan baik dari segi fisik yang dulu hutan sekarang sangat bersih, dan harus dipertahankan karena kebersihan adalah sebagian dari iman dan juga wujud loyalitas kepada pimpinan," terangnya.
Kunjungan Pangdam, selain untuk melihat kondisi Yonif 725/Woroagi juga untuk bersilaturahim dan melihat kondisi bangunan di Yonif 725 yang sudah bagus dan telah direnovasi.
"Saya berpesan untuk bangunan yang sudah bagus ini agar dipelihara dan dilestarikan. Para prajurit 725 harus bangga dengan memiliki gedung dan perkantoran yang cukup bagus," tandasnya.
"Para prajurit harus pandai-pandai bersyukur, dan tidak terlena dengan situasi kondisi sehingga terpengaruh medsos dan lupa bahwa kita sudah lebih dari cukup. Sebagai prajurit rakyat dan atas perjuangan dan pengorbanan para pendahulu kita maka kita jangan sekali-sekali menghianati rakyat. Saya yakin seluruh orang tua, dan keluarga yang melihat anaknya menjadi prajurit TNI pasti sangat bangga maka itu jaga rakyat, pelihara hubungan bersama rakyat dengan baik dan jangan sampai ada prajurit yang bersinggungan dan merugikan rakyat," sambungnya.
Read more info "Pangdam Hasanuddin Menyambangi Yonif 725/Woroagi: Prajurit Harus Memiliki Kemampuan Bela Diri" on the next page :
Editor :Firman Syam
Source : Rusman Kio