Bulukumba Jadi Lokus Dampingan Kerjasama Kanada-Indonesia Untuk Bangkitkan Bumbu Nusantara

Bulukumba Jadi Lokus Dampingan Kerjasama Kanada-Indonesia
Direktur Proyek NSLIC/NSELRED, Peter Walton menjelaskan, “NSLIC/NSELRED senang sekali dapat menjadi yang terdepan dalam upaya menumbuhkan pendapatan bagi petani dan UMKM Indonesia melalui peningkatan akses ke pasar nasional dan internasional untuk produk lokal, dalam hal ini rempah-rempah legendaris dari Sulawesi yang dulu dikenal dengan sebutan Celebes.
Melalui upaya bersama seperti inilah dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta, lanjut Waltonn, hubungan bisnis jangka panjang akan tercipta dan kehidupan orang-orang yang miskin dan kurang beruntung akan ditingkatkan.
“Kanada dengan senang hati memainkan peran kecilnya melalui Proyek NSLIC/ NSELRED,” katanya.
Selain itu, Sarinah sebagai mitra Proyek NSLIC/NSELRED yang memiliki visi membina UKM dan produk-produk unggulan yang unik dari berbagai daerah di Indonesia dapat membawa dan memperkaya pengembaraan rempah-rempah Sulawesi ini ke dunia luar, di mana Sarinah memiliki sumber daya, manajemen, jaringan, serta sebagai BUMN terdepan di bidang ritel bersama INJOURNEY dapat mempengaruhi pembuat kebijakan untuk mengkurasi dan memasarkan rempah-rempah Indonesia ke dunia.
CEO PT Sarinah Fetty Kwartati mengungkapkan kolaborasi dengan begitu banyak institusi terkemuka akan memperlancar jalur menuju perdagangan rempah-rempah global. Pengaturan fasilitasi perdagangan dan bisnis kami yang baru dan inovatif sebagian besar dirancang untuk mengekspor brand domestik yang dikurasi tinggi termasuk rempah-rempah, herbal, dan produk kesehatan.
Dikatakan, Indonesia terkenal sebagai salah satu pulau rempah-rempah di dunia yang memiliki bermacam-macam sumber alami yang menunggu untuk dipanen melalui pengembangan produk yang inovatif dan berkelanjutan.
“Indonesia merupakan daerah yang memiliki kekayaan lokal yang asli dan otentik,” kuncinya.
Kesepuluh kelompok yang terlibat dalam kegiatan temu bisnis ini beranggotakan lebih dari 14.000 petani dengan luas lahan tanaman pala, lada, maupun cengkeh sebesar lebih dari 21.000 hektar.
Untuk mengeksplorasi ide-ide dan pengetahuan baru tentang pasar rempah, acara Temu Bisnis Internasional maupun Temu Bisnis Nasional juga menyajikan dua talk show dengan mengundang narasumber dari Kementerian, Atase Perdagangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Jerman, Belanda, UEA, India, dan Mesir, termasuk juga PT Sarinah dan sektor swasta.
Read more info "Bulukumba Jadi Lokus Dampingan Kerjasama Kanada-Indonesia Untuk Bangkitkan Bumbu Nusantara" on the next page :
Editor :Firman Syam