Wujudkan Masamba sebagai Kota Cerdas, Pemda Galakkan Kolaborasi Pentahelix

Luwu Utara untuk menata kembali kota Masamba pascabencana banjir bandang dua tahun lalu
Kendati demikian, kata Arief, membangun dan menata kembali Masamba tentu tidak mudah. Butuh dukungan sumber daya manusia dan dukungan anggaran yang tidak sedikit. “Agak berat memang, karena menata kembali itu butuh SDM dan sumber dana yang besar,” sebut dia.
Di tengah keraguan tersebut, timbul optimisme bahwa gerakan Smart City di Luwu Utara dapat berhasil. Caranya, kata Arief, semua pihak harus mengambil peran dalam mewujudkan Smart City, dengan mengedepankan kerja-kerja kolaboratif melalui pola atau skema pentahelix.
Kolaborasi pentahelix di sini, lanjut dia, diyakini akan mengubur semua keraguan yang ada.
“Dengan potensi pentahelix, kita kembangkan ini rancangan Smart City di kota Masamba, tentu dengan bantuan semua pihak. Pola ini kita harap bisa mengikis keraguan itu,” harapnya.
Kolaborasi pentahelix yang dimaksud mantan Kepala Kantor Pengelolaan Data Elektronik (PDE) ini adalah bagaimana semua pihak bisa saling berbagi dan bisa saling menginspirasi satu sama lain, “mengeroyok” semua persoalan dengan harapan adanya solusi demi kesuksesan.
“Skema pentahelix itu adalah kolaborasi antara pemerintah, kampus, pengusaha, komunitas, NGO, media atau pers, bahkan melibatkan masyarakat itu sendiri sebagai bagian dari pola kerja pentahelix yang memang selalu Bupati tekankan dalam berbagai kesempatan,” papar dia.
Read more info "Wujudkan Masamba sebagai Kota Cerdas, Pemda Galakkan Kolaborasi Pentahelix" on the next page :
Editor :Firman Syam
Source : Lukman