Diterapkan Sejak 2018, Inovasi Kedai Bumil Efisienkan Anggaran Ratusan Juta

Kedai Bumil
Ia mencatat, tahun 2020 sebanyak 51 ibu hamil yang pernah SC atau mempunyai faktor risiko SC dapat melahirkan secara alami. Pun di tahun 2021, sebanyak 45 ibu hamil yang pernah SC atau mempunyai faktor risiko dapat melahirkan secara alami.
“Dengan inovasi ini, bumil yang melahirkan normal dapat pulih lebih cepat,” terangnya. Ia juga mengungkapkan manfaat lain dari inovasi ini. Kata dia, inovasi ini mampu mengefisienkan anggaran pada sistim Jaminan Kesehatan Nasional sekitar Rp384.000.000.
“Ya, sekitar Rp384.000.000 dana dapat diefisienkan dengan perhitungan bahwa setiap sesar, klaim terendah yang dibayarkan BPJS adalah Rp4.000.000,” pungkasnya. Untuk diketahui, inovasi ini ikut dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Pemprov Sulsel.
Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Luwu Utara, Muhammad Syahrul, mengapresiasi inovasi Kedai Bumil. Syahrul menyebutkan bahwa peserta BPJS Kesehatan, khususnya peserta yang sedang mengandung, sangat merasakan manfaat dari inovasi tersebut.
“Kami mengapresiasi dan sangat mendukung inovasi ini karena pastinya peserta BPJS akan merasakan manfaatnya, khususnya bagi peserta yang sedang hamil, akan merasakan manfaat dari inovasi ini. Semoga inovasi ini terus dikembangkan,” kata dia.
Ia berharap, dengan adanya pengembangan inovasi ini, dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, bermutu, efektif dan efisien bagi peserta Jaminan Kesehatan di Kabupaten Luwu Utara. “Selamat dan sukses atas inovasi Dinas Kesehatan ini,” tandasnya.
Sekadar diketahui, inovasi Kedai Bumil yang merupakan inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara ikut berkompetisi dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) melalui aplikasi Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. (LH)
Read more info "Diterapkan Sejak 2018, Inovasi Kedai Bumil Efisienkan Anggaran Ratusan Juta" on the next page :
Editor :Firman Syam
Source : Lukman