Inovator Kejar Stunting Paparkan Praktik Baik Penanganan Stunting di Sulsel

Praktik Penanganan Stunting di Sulsel
Ia menyebutkan, salah satu tujuan dari inovasi ini adalah bagaimana meningkatkan berat badan bayi, sehingga tidak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan alias stunting. “Rata-rata kenaikannya itu bisa 100 sampai 200 gram,” sebut Nisma.
Ia mengakui bahwa inovasi Kejar Stunting ini bukan satu-satunya, tetapi salah satu solusi dalam penurunan stunting di Kabupaten Luwu Utara . “Dua tahun terakhir inovasi ini terbukti berkontribusi terhadap pencapaian SDG’s point ketiga, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang,” pungkasnya.
Selain Nisma, Lokakarya ini juga dihadiri Kepala DP3AP2KB Andi Zulkarnain, Kabag Organisasi Muhammad Hadi, Kabid Inovasi Bappelitbangda Aisyah, dan Tim Pelaksana Warkop Indah. Kegiatan ini dibuka Asisten Daerah III Provinsi Sulsel Tautoto T Ranggina, dan dihadiri Maureen Laisang dari USAID.
Lokakarya ini berlangsung dua sesi, Sesi I Strategi dan Kebijakan Percepatan Pengurangan Stunting. Sesi ini dipandu Prof Sangakala, MA. Pembicara sesi ini adalah Iing Mursalim dari TP2AK Sekretariat Wakil Presiden, Kepala Bappelitbangda Sulsel Darmawan Bintang dan Plt. Kadis Kesehatan Provinsi Sulsel. (LH)
Read more info "Inovator Kejar Stunting Paparkan Praktik Baik Penanganan Stunting di Sulsel" on the next page :
Editor :Firman Syam