Ridwan Basri : Periksa dan Copot Menteri Agama

Sungguh terlalu, pernyataan seperti itu keluar dari mulut menteri agama kita,” sesalnya.
Jika tak mampu berkomunikasi dengan baik, maka sebaiknya diam saja. Kalau sudah begini jangan salahkan masyarakat berpikiran dan mengartikan macam-macam, karena pernyataan tersebut sudah sangat jelas melecehkan umat muslim,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa selama ini rakyat Indonesia hidup damai berdampingan dengan baik tanpa mempersoalkan suara toa masjid/mushola atau bahkan gereja. Bahkan di daerah-daerah tertentu yang minoritas umat muslim tidak pernah dengar mereka protes.
“Masyarakat selama ini hidupnya rukun. Hanya oknum-oknum saja yang mencoba membenturkan. Selama ini tidak ada yang mempersoalkan toa masjid. Banyak masjid di tengah pemukiman saudara kita yang beda aqida, tapi tidak ada yang protes dari mereka," jelasnya.
Mantan aktivis itu meminta agar Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 5 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola itu ditinjau kembali.
"Hal tersebut cukup level KUA saja yang mengatur dan disesuaikan dengan daerah masing-masing. Ia menilai terlalu kecil urusan yang begini diurus seorang menteri dan lebih banyak hal-hal yang mendasar di Kemenag RI yang harus ditangani dengan sangat serius,” sarannya.
Ia juga mendesak Kapolri dan Presiden untuk memeriksa Menteri Agama terkait penistaan agama, serta meminta Jokowi untuk mengevaluasi kinerja Yaqub Cholil Qoumas.
"Saya meminta Kapolri dan Presiden untuk memeriksa Menteri Agama dan mencopot Yaqub Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, karena sudah menistakan Agama Islam dan membuat gaduh masyarakat Indonesia," tegasnya.®
Read more info "Ridwan Basri : Periksa dan Copot Menteri Agama" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews
Source : ZLF/ASW