Sukseskan WCDI 2022, DPD LDII Takalar Helat Aksi Pungut dan Pilah Sampah

LDII Kabupaten Takalar
SULSELNEWS | TAKALAR - Sampah merupakan sumber dari permasalahan yang tidak terpisahkan dari kondisi alam yang semakin menurun. Seiring bertambahnya waktu, sampah tidak hanya menjadi permasalahan lingkungan, namun telah merambat kepermasalah sosial yang akan berdampak pada terjadinya konflik.
Pengelolaan sampah di Indonesia adalah suatu persoalan yang belum dapat dikelola dengan baik. Idealnya pengelolaan sampah seharusnya dapat ditangani dengan baik dan tidak mengancam kesehatan lingkungan, namun fakta yang terjadi pengelolaan sampah belum dikelola dengan baik dan berpotensi merusak lingkungan. Meningkatnya jumlah populasi penduduk juga bisa menjadi faktor meningkatnya jumlah sampah
World Cleanup Day (WCD) adalah aksi bersih-bersih yang dilaksanakan serentak di 191 negara di dunia dengan tujuan menyatukan umat manusia dari berbagai budaya, agama, suku dan ras untuk membersihkan dunia dari permasalahan sampah. Aksi ini merupakan perwujudan peningkatan kepedulian terhadap permasalahan sampah serta menjadi sarana memupuk nilai cinta dan peduli terhadap masa depan Bumi.
Sejalan dengan itu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Takalar bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Pattalassang serta Pemerintah Kelurahan Sombalabella, menghelat Aksi Pungut dan Pilah Sampah. Minggu 2 Oktober 2022.
Dengan mengusung tema "Mari Kita Jadikan Lingkungan Bersih, Indah, Asri dan Nyaman", aksi pungut dan pilah sampah dipusatkan di Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar. yang diikuti oleh ratusan warga.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.00 Wita berlansung dengan Aksi Memungut dan Memilah Sampah sepanjang jalan juga saluran air, yang menyisir jalan sekitar 3 KM dimulai dari Jalan Sultan Hasanuddin hingga Jalan Dg. Siantang Tala yang merupakan jembatan perbatasan Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa..
Ketua DPD LDII Kabupaten Takalar , Muhamamad Syahrul mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sampah akan selalu dihasilkan. ketika sampah tersebut sudah tidak berada di rumah, sampah itu tidaklah menghilang, akan tetapi berujung dan berakhir di suatu tempat. Bayangkan bila satu keluarga menghasilkan sampah organik rata-rata satu kilogram. Satu kampung yang terdiri atas 1.000 anggota keluarga akan menghasilkan setengah 1 ton sampah per hari. Jika dikalikan 365 hari dalam setahun, bayangkan berapa timbunan sampah yang akan dihasilkan?
“Persoalan sampah itu seharusnya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, karena sampah itu berawal dari kita masyarakat, dan kita yang berada di ujung itu harus melakukan pemilahan secara bijak. Tentu kita ingin menjaga lingkungan ini jauh lebih baik,” papar Muhammad Syahrul.
Read more info "Sukseskan WCDI 2022, DPD LDII Takalar Helat Aksi Pungut dan Pilah Sampah" on the next page :
Editor :Firman Syam