Di Jepang, Bupati Andi Utta Kunjungi Peternakan Sapi Terbaik dan Termahal

Bupati Andi Utta di Jepang
Andi Utta menambahkan bahwa bibit sapi Wagyu memiliki hak paten di Jepang, sehingga bibit sapinya tidak bisa keluar dari Negara itu. Yang bisa dilakukan di Bulukumba, ungkapnya adalah membuat model peternakan seperti di Jepang dengan memberdayakan sumber daya yang ada, misalnya memanfaatkan potensi jerami yang selama ini hanya terbuang.
“Bibit sapi tidak bisa dikirim. Dia (peternak) hanya mau datang ajari beternak bagaimana bibit sapi dalam 2 tahun bisa memiliki bobot di atas 800 kilogran hanya dengan cara makan jerami dan pellet,” ungkapnya.
Seperti di peternakan tersebut, dengan jumlah sapi 1300 ekor per lokasi kandang bisa dijual setiap 2 tahun dengan nilai Rp 130 milyar. Peternakan ini memiliki 10 kandang sehingga tiap dua tahun Murata Farm memiliki nilai jual sapi sebesar Rp 1,3 triliun.
Dalam kunjungan tersebut, Andi Utta menyerahkan dan memperkenalkan kopi khas asal Bulukumba, yaitu Kopi Kahayya.
Tidak hanya di peternakan itu, Andi Utta juga mengaku memperkenalkan kopi Kahayya kepada beberapa warung kopi yang ada di Jepang.(FN)
Read more info "Di Jepang, Bupati Andi Utta Kunjungi Peternakan Sapi Terbaik dan Termahal" on the next page :
Editor :Firman Syam