Wali Kota Danny Kesal Jalur Rel Kereta Api Berubah

Danny Pomanto, saat memberi keterangan pers di Lobby Gedung DPRD Kota Makassar
“Jika Balai Kereta Api tetap menggunakan konsep rel di tanah, maka daerah Lantebung, Mandai, dan sekitarnya dipastikan akan banjir,” terang Wali Kota yang berlatar belakang arsitek kelas dunia ini.
Ia tak ingin Makassar seperti Kabupaten Barru yang banjir setiap tahun. Karena dampak dari rel proyek kereta api ini.
Menurutnya, biaya untuk pembangunannya jika konsep at ghrade dipakai, juga akan lebih besar.
“Balai harus membebaskan lahan sekitar 60 meter dan membangun lebih banyak jembatan,” ujarnya.
Dibanding jika menggunakan konsep elevated, kata dia, lahan yang dibutuhkan untuk pembangunannya, hanya 5 meter saja.
“Kalau rel di bawah tanah banyak persoalan karena akan banjir seperti di Barru. Biayanya juga lebih besar. Mereka harus bangun jembatan lebih banyak.
Ini akan menyengsarakan rakyat. Kami tidak mau seperti Barru. Sawah hancur karena banjir bandang,” katanya.
Kalau konsep elevated dipakai, menurutnya, pihaknya siap siap menanggung biaya pembebasan lahannya.
“Ada 5 meter laha yang dibebaskan, nanti ditanggung APBD,” lanjut Danny.
Tak hanya itu, Danny juga mencurigai Andi Ammana Gappa, sengaja mengubah jalur kereta apai karena ada tendensi lain.
“Dia mengatur kesepakatan dengan pihak-pihak tertentu untuk mengubah jalur rel kereta api di Makassar,” ungkapnya.
Apalagi setelah ditelusuri, ternyata Balai menyetujui jalur elevated di Kabupaten Maros. Hanya demi menghindari gudang milik swasta.
Read more info "Wali Kota Danny Kesal Jalur Rel Kereta Api Berubah" on the next page :
Editor :Firman Syam
Source : IDEAtimes.id