Guru, Pengurus Masjid dan Tenaga Kesehatan Ikuti Pelatihan Konvensi Hak Anak

DPPKBPPPA, menggelar sosialisasi pencegahan Kekerasan Terhadap Anak (KTA).
Kemudian, kata Irmayanti, dengan kegiatan ini diharapkan indikator Kabupaten/Kota layak anak dapat dipenuhi dengan menumbuhkan komitmen bersama untuk menciptakan SRA, MRA dan PRA.
"Sehingga dapat tercipta masa depan bangsa yang lebih berintegritas, berkualitas dan berakhlakul karimah," terangnya.
Sementara itu, Kepala DPPKBPPPA Bulukumba dr Wahyuni dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melindungi dan memenuhi hak-hak anak dan diatur oleh Undang-undang.
"Selain di rumah, kita juga harus melindungi dan memenuhi hak-hak anak di sekolah, sehingga kita menghadirkan para kepala sekolah dan guru pada sosialisasi ini," ujarnya.
Menurutnya kekerasan terhadap anak bukan hanya terjadi secara fisik, tapi juga terjadi secara psikis seperti adanya gangguan psikologi akibat konflik rumah tangga, maupun anak yang dinikahkan secara dini.
"Kalau ada konflik dalam rumah tangga, siapa yang berdampak? Pasti ke anak," katanya.
"Jangan sampai terjadi gangguan psikolog pada anak, karena akan berpengaruh pada kecerdasannya. Itu bisa lebih sakit daripada sakit secara fisik," tambah Wahyuni.
Berdasarkan hasil penelitian, kata mantan Kadis Kesehatan tersebut, reproduksi juga jadi perhatian yang nantinya akan melahirkan generasi berkualitas.
"Kita investasi bagaimana membangun manusianya. Penduduk, 30 persen didominasi anak. Harus dimulai sekarang dalam menciptakan generasi berkualitas," jelas Wahyuni. (FN)
Read more info "Guru, Pengurus Masjid dan Tenaga Kesehatan Ikuti Pelatihan Konvensi Hak Anak" on the next page :
Editor :Firman Syam