Andi Utta Dorong Dodol Aksata Lebih Berkembang

produk kue lokal Bulukumba yang pasarannya sudah lintas kabupaten, provinsi
“Alhamdulillah, berkat program pemerintah dari Kementerian Ketenagakerjaan memberikan kami peluang untuk terwujudnya usaha ini dan dapat membuka rumah produksi Aksata Dodol Palioi,” jelas Rahman yang mengaku produksinya rata-rata 120 dos perhari.
Selain itu, Rahman mengaku bertekad ingin memperkenalkan dodol tradisional khas Desa Benteng Palioi ini hingga kancah nasional serta internasional. Namun untuk sementara pemesanan atau pembelian itu masih di rumah produksi di Desa Benteng Palioi karena masih menunggu label halalnya keluar yang saat ini sudah diajukan melalui di Dinas Perdagangan. Sementara untuk izin lainnya sudah lengkap semua.
Sekedar diketahui, selain Bulukumba pengiriman atau peredaran Dodol Aksata sampai saat ini sudah ada Bantaeng, Jeneponto, Gowa, Makassar, Parepare, Kabupaten Luwu, kota Palopo, Toraja, Enrekang, Soppeng, Sinjai, Kendari, Kalimantan, Jakarta, Garut, Jawa Barat, dan Papua, bahkan sudah dibawa ke Malaysia dan Arab Saudi.
Sementara untuk pemberian nama merek produknya sendiri yakni Aksata berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya tidak pernah putus atau lanjut terus. (FN)
Read more info "Andi Utta Dorong Dodol Aksata Lebih Berkembang" on the next page :
Editor :Firman Syam